Nasib Huawei setelah di blokir oleh pihak Google??
Kabar yang tidak diinginkan oleh pihak
Huawei, saat Akhir tahun lalu setelah sukses menyalip Apple di urutan kedua, CEO Huawei Richard Yu sesumbar bahwa perusahaannya bakal melibas Samsung untuk merebut predikat sebagai pabrikan smartphone nomor 1 di dunia.
"Tahun depan, kami akan pepet nomor satu, mungkin kami akan setara dengan Samsung. Pada akhirnya di tahun depannya lagi, kami akan merebut peluang menjadi nomor satu di tahun 2020," ungkap Yu kala itu.
Namun kini impian tinggal impian. Target Huawei terancam buyar karena Google memutuskan untuk mencabut lisensi OS Android besutannya dari tangan pabrikan China itu, sebagai respon atas masuknya nama Huawei dalam blacklist perdagangan AS.
Ini artinya smartphone Huawei tidak bisa lagi menggunakan OS Android yang dikembangkan oleh Google, termasuk update software, versi OS terkini, juga layanan-layanan Google yang identik dengan sistem operasi Android, seperti Play Store, Gmail, Maps, dan sebagainya. Sangat disayangkan ya.
Huawei pun bakal terpaksa bergantung pada Android versi publik (Android Open Source Project, AOSP) sebagai sistem operasi yang tak memiliki aneka layanan Google tadi.
Menurut perwakilan firma riset Canalys, Nicole Peng, langkah penyetopan lisensi ini bisa menghentikan ambisi Huawei untuk mendongkel Samsung di posisi teratas
Ini artinya smartphone Huawei tidak bisa lagi menggunakan OS Android yang dikembangkan oleh Google, termasuk update software, versi OS terkini, juga layanan-layanan Google yang identik dengan sistem operasi Android, seperti Play Store, Gmail, Maps, dan sebagainya.
Huawei pun bakal terpaksa bergantung pada Android versi publik (Android Open Source Project, AOSP) sebagai sistem operasi yang tak memiliki aneka layanan Google tadi.
Menurut perwakilan firma riset Canalys, Nicole Peng, langkah penyetopan lisensi ini bisa menghentikan ambisi Huawei untuk mendongkel Samsung di posisi teratas.
"Ini (lisensi) bakal menjadi 'pembunuh instan' bagi ambisi Huawei untuk menyalip Samsung di pasar Global," ujar Peng sebagaimana dikutipKompasTekno dari CNBC, Selasa (21/5/2019).
Ia berkata demikian bukan tanpa alasan. Berdasarkan riset firmanya, pada kuartal pertama 2019, sebanyak 49 persen smartphone Huawei dipasarkan di luar China.
Nah, tak seperti konsumen China yang sejak awal memang tidak bergantung pada layanan Google, konsumen luar China membutuhkan ekosistem Android lewat Play Store.
Tanpa layanan-layanan yang banyak digunakan oleh publik di luar China ini, ponsel Huawei seolah kehilangan gigi dan kecil kemungkinannya untuk menarik minat konsumen. Setengah dari keseluruhan penjualan smartphone Huawei pun terancam.
Huawei sebenarnya sudah menyiapkan OS sendiri sebagai langkah antisipasi imbas dari perang dagang dengan AS. Namun, OS ini diragukan bisa menyamai Android Google.
Direktur riset Counterpoint Research Neil Shah mengatakan bahwa Huawei nantinya harus mengandalkan toko aplikasi pihak ketiga untuk konsumen di luar China karena tak ada Google Play Store di ponselnya. Ini bisa menimbulkan masalah bagi pengguna.
"Selain tak memiliki aplikasi yang tersedia di Play Store kualitas aplikasinya (di ponsel Huawei) mungkin juga kurang, di samping kurang aman karena tidak disaring oleh Google dan tak ada patch keamanan bulanan dari Google,"ujar Shah.
0 Response to "Nasib Huawei setelah di blokir oleh pihak Google?? "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.